1. Cerita yang ringan dan menghibur: Mariposa menyuguhkan kisah cinta remaja yang manis, lucu, dan penuh semangat. Karakter utamanya, Acha yang gigih mengejar Iqbal, memberikan warna tersendiri dan membuat pembaca tersenyum dengan aksi-aksinya.
2. Tokoh yang menarik: Acha digambarkan sebagai sosok cewek yang pantang menyerah dan percaya diri, sedangkan Iqbal adalah cowok dingin dan cuek. Kontras kepribadian mereka menjadi daya tarik utama cerita.
3. Gaya bahasa mudah dipahami: Bahasa yang digunakan sederhana dan sesuai dengan remaja masa kini. Dialog antar tokoh terasa natural, sehingga pembaca mudah terhubung dengan emosi dalam cerita.
Tanggapan Kritis:
1. Plot cenderung klise: Tema cinta antara cewek agresif dan cowok cuek sudah sering diangkat dalam banyak cerita remaja. Bagi sebagian pembaca, alurnya terasa terlalu familiar.
2. Karakter kurang berkembang: Beberapa tokoh pendukung kurang digali secara mendalam. Fokus cerita terlalu banyak pada Acha dan Iqbal, sehingga karakter lainnya tampak datar.
3. Kurang nilai edukatif: Meski menghibur, novel ini tidak terlalu banyak menawarkan nilai moral atau pesan mendalam. Fokus utamanya lebih kepada romansa dan kehidupan sehari-hari remaja.
4. Populer dan relatable: Karena awalnya berasal dari platform Wattpad, novel ini punya daya tarik besar bagi remaja yang menyukai kisah cinta SMA yang kekinian dan penuh drama ringan.
Kesimpulan:
Mariposa cocok dibaca oleh remaja yang mencari hiburan ringan, kisah cinta lucu, dan tokoh utama yang unik. Meski alurnya sederhana dan klise, kekuatan novel ini terletak pada gaya penceritaan yang menyenangkan dan karakter yang mudah disukai. Tak heran jika novel ini begitu populer hingga diangkat menjadi film layar lebar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar